
Surabaya, 27 November 2025 – Kawasan eks lokalisasi Dolly di Surabaya kembali mencuri perhatian dengan transformasi yang menginspirasi. Bangunan Pasar Burung Dolly yang dulunya mangkrak kini telah diubah menjadi workshop pembuatan meja biliar berstandar internasional, berkat inisiatif kreatif warga setempat.
Dari Pasar Burung Mangkrak Menuju Workshop Produktif
Pasar Burung Dolly, yang sempat menjadi pusat perdagangan burung, telah lama terbengkalai sejak tahun 2021 akibat tantangan ekonomi yang dihadapi para pedagang UMKM. Melihat potensi yang terabaikan, M. Ridwan Tanro, seorang Ketua RT berusia 44 tahun, mengambil inisiatif untuk mengubah bangunan tersebut menjadi workshop pembuatan meja biliar.
“Kami melihat bangunan ini punya potensi besar jika dimanfaatkan dengan baik. Dengan semangat gotong royong, kami memutuskan untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ridwan.
Memberdayakan Ekonomi Lokal dengan Meja Biliar Berkualitas
Inisiatif ini tidak hanya menyelamatkan bangunan mangkrak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Ridwan melibatkan tujuh warga setempat untuk bekerja di workshop tersebut, menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan yang sebelumnya menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada warga untuk memiliki penghasilan yang layak. Dengan adanya workshop ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” kata Ridwan.
Workshop ini mampu memproduksi tiga meja biliar setiap minggunya, atau sekitar 12 meja per bulan. Meja biliar yang diproduksi di workshop ini memiliki standar internasional dan telah berhasil dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.
Kualitas dan Standar Internasional
Meja biliar yang diproduksi di workshop ini tidak hanya berkualitas, tetapi juga memenuhi standar internasional. Dengan menggunakan bahan-bahan terbaik dan tenaga kerja terampil, workshop ini mampu menghasilkan meja biliar yang presisi dan tahan lama.
“Kami sangat memperhatikan kualitas produk kami. Kami ingin memastikan bahwa setiap meja biliar yang kami hasilkan memenuhi standar internasional dan memberikan kepuasan kepada pelanggan,” jelas Ridwan.
Ridwan juga memiliki workshop cadangan di rumahnya untuk mendukung produksi ketika permintaan meningkat. Dengan semangat pantang menyerah, ia dan timnya terus memperluas jaringan pemasaran untuk memastikan keberlanjutan usaha ini.
Transformasi Kawasan yang Menginspirasi
Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi kawasan dapat dimulai dari langkah kecil warga. Sambil menunggu realisasi rencana pemerintah untuk menjadikan bangunan tersebut sebagai gedung serbaguna, Ridwan dan timnya telah menunjukkan bagaimana inisiatif komunitas dapat memberikan dampak besar. Mereka tidak hanya mengubah bangunan mangkrak menjadi produktif, tetapi juga memberikan harapan baru bagi lingkungan mereka.
Kisah Ridwan dan warga Dolly adalah pengingat bahwa setiap tantangan dapat menjadi peluang jika dihadapi dengan kreativitas dan semangat kolaborasi. Transformasi ini mengajarkan kita bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari langkah kecil. Dengan memanfaatkan potensi lokal, mereka berhasil menciptakan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi mereka sendiri, tetapi juga menginspirasi banyak orang.
Harapan untuk Masa Depan
“Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan semangat gotong royong, kita dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat,” pungkas Ridwan.
Transformasi Pasar Burung Dolly menjadi workshop meja biliar adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kolaborasi dapat mengubah nasib suatu kawasan. Kisah ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Dolly dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.(Red)
