
Jakarta, 4 Desember 2025 – Transformasi Polri menuju era digital bukan lagi wacana, tapi keniscayaan! Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) memelopori dialog literasi kebangsaan, mengupas tuntas pemolisian digital di era kecerdasan buatan (AI). Mahasiswa tampil sebagai ujung tombak gagasan, didukung pandangan visioner para pakar, siap lahirkan pemimpin Polri masa depan yang melek teknologi!
Mahasiswa Bicara, Paradigma Berubah: Kritik Jadi Energi, Inovasi Jadi Solusi!
Episode ketiga dialog STIK-PTIK kali ini istimewa! Mahasiswa tampil sebagai pembicara utama, menyuarakan perspektif segar tentang tantangan dan peluang pemolisian digital. Kritik membangun dilontarkan, bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk memacu inovasi dan perbaikan.
“Kami ingin Polri lebih adaptif terhadap perubahan teknologi. AI bukan ancaman, tapi alat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi,” tegas salah seorang mahasiswa.
Tiga Pilar Transformasi: People, Technology, Process Jadi Kunci!
Irjen Pol Drs. Bahagia Dachi, S.H., M.H., Dosen Kepolisian Utama Tk.I STIK Lemdiklat Polri, menegaskan tiga pilar utama transformasi Polri: people (SDM), technology (teknologi), dan process (proses). Ia mencontohkan implementasi ETLE yang bisa ditingkatkan dengan AI, memudahkan masyarakat dan mempercepat penegakan hukum.
“ETLE bisa lebih ramah jika pelanggaran langsung dibayar via QR code, atau notifikasi dikirim via WhatsApp. AI sangat membantu proses seperti itu,” jelas Irjen Dachi.
Pencegahan Lebih Baik dari Penindakan: AI Jadi Garda Terdepan!
Ismail Fahmi, Founder Drone Emprit dan PT Media Kernels Indonesia, menyoroti pentingnya pendekatan pencegahan dalam kepolisian modern. Ia mengapresiasi kesadaran mahasiswa Polri tentang perlunya perubahan paradigma.
“Selama ini kita terlalu fokus pada penegakan hukum. Padahal, ada prediction dan pencegahan. AI bisa membantu memetakan lokasi rawan lewat ETLE atau data CCTV, memberikan feedback ke masyarakat dan membantu tugas polisi,” ujar Ismail Fahmi.
Literasi Teknologi Wajib Hukumnya: Bekal Jadi Pemimpin Masa Depan!
Ahmad Luthfi, perwakilan GP Ansor, mengingatkan mahasiswa STIK tentang pentingnya literasi teknologi dalam tugas kepolisian modern.
“Jika ingin jadi pemimpin masa depan, harus kuasai teknologi. Setiap peristiwa di era sekarang selalu melibatkan teknologi,” tegas Ahmad Luthfi.(red)
(red)
