Skandal Pencurian Kabel Telkom di Lamongan: Diduga Libatkan Oknum, Negara Rugi Miliaran Rupiah, Kapolres Bungkam!

Ungkap kasus

Lamongan, KUPASTAJAM.COM.Jawa Timur – Aksi pencurian kabel tanah tanam langsung (KTTL) milik PT Telkom Indonesia di sepanjang Jalan Babat-Jombang, Lamongan, diduga berjalan mulus karena melibatkan oknum-oknum tertentu. Kejadian yang berlangsung pada Rabu dini hari (03/12/2025) ini, tidak hanya merugikan PT Telkom, tetapi juga berpotensi merugikan negara hingga miliaran rupiah.

Modus Operandi Terbongkar: Terorganisir dan Terencana

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim investigasi, aksi pencurian ini dilakukan secara terorganisir dan terencana. Para pelaku menggunakan dua truk engkel dengan nomor polisi A-9381-ZA dan KH-8636 untuk mengangkut kabel curian.

“Mereka bekerja dengan sangat rapi. Sepertinya sudah ada yang mengatur dari dalam,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.

Dugaan Keterlibatan Oknum: Imunitas Hukum dan Intimidasi Wartawan

Yang lebih mencengangkan, aksi pencurian ini diduga melibatkan oknum-oknum tertentu yang memberikan imunitas hukum kepada para pelaku. Bahkan, perwakilan oknum tersebut melarang wartawan untuk mengambil foto dan video, serta sempat memeriksa identitas kewartawanan dari Dewan Pers Jakarta.

“Kami merasa diintimidasi. Mereka seolah-olah punya kekuatan yang lebih tinggi,” ungkap salah seorang wartawan yang meliput kejadian tersebut.

Dalang di Balik Layar: Mafia Kabel Bernama ‘Gatot’

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa otak dari aksi pencurian ini adalah seorang mafia kabel bernama ‘Gatot’. Sosok ini dikenal sebagai pendana dan pernah melakukan aksi serupa di daerah Manukan, Surabaya.

“Gatot ini pemain lama. Dia punya jaringan yang luas dan kuat,” kata sumber yang mengetahui seluk-beluk dunia mafia kabel.

Kerugian Negara: Miliaran Rupiah Melayang

Pencurian kabel KTTL ini tidak hanya merugikan PT Telkom, tetapi juga berpotensi merugikan negara hingga miliaran rupiah. Kabel KTTL berisi tembaga yang memiliki nilai jual tinggi di pasar gelap.

“Jika dihitung, kerugiannya bisa mencapai miliaran rupiah. Ini bukan hanya masalah pencurian, tapi juga masalah ekonomi negara,” tegas pengamat ekonomi, Dr. Budi Santoso.

Kapolres Bungkam: Ada Apa?

Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Lamongan dan Kapolsek Babat Polres Lamongan belum memberikan tanggapan terkait dugaan aksi pencurian kabel primer berisi tembaga aset milik PT Telkom Indonesia di wilayah hukumnya. Sikap bungkam Kapolres ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat dan media.

“Kenapa Kapolres diam? Apakah ada sesuatu yang disembunyikan?” tanya aktivis anti korupsi, Bambang Sudarsono.

Tuntutan: Usut Tuntas, Tangkap Dalang, dan Copot Pejabat Terkait!

Masyarakat Lamongan menuntut agar kasus pencurian kabel Telkom ini diusut tuntas, menangkap dalang di balik layar, dan mencopot pejabat yang terlibat dalam melindungi para pelaku.

“Kami tidak ingin kasus ini menguap begitu saja. Kami ingin keadilan ditegakkan,” seru koordinator aksi demonstrasi, Siti Aminah.

Analisis Visual: Truk Pengangkut, Bukti Kejahatan Terorganisir

Foto-foto truk pengangkut kabel curian menjadi bukti kuat bahwa aksi pencurian ini dilakukan secara terorganisir dan terencana. Truk-truk tersebut diduga telah disiapkan khusus untuk mengangkut kabel curian dalam jumlah besar.

Pesan untuk Kapolri:

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus turun tangan langsung untuk mengusut tuntas kasus pencurian kabel Telkom di Lamongan. Kasus ini menjadi ujian bagi komitmen Polri dalam memberantas kejahatan dan menegakkan hukum secara adil dan profesional.

(red/Ali)

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!