Surabaya, 5 Desember 2025 – Di halaman Mapolda Jawa Timur di Jalan A. Yani, puluhan anggota Madas DPAC Semampir menghadiri aksi unjuk rasa dengan menampilkan kekompakan dan semangat yang kuat antar anggota. Kehadiran mereka menjadi bagian dari gerakan yang mendesak Kapolda Jatim untuk mencopot Kapolres dan Kasat Reskrim Tuban terkait kasus yang menggemparkan masyarakat.
Tuntutan yang diajukan tidak lepas dari kasus salah tangkap dan penganiayaan yang menimpa Muhammad Rifa’i, warga Lamongan. Rifa’i diduga menjadi korban tindakan brutal oknum anggota Sat Reskrim Polres Tuban setelah ditangkap tanpa dasar hukum yang jelas, lalu mengalami kekerasan fisik hingga mengalami trauma psikologis. Kasus ini telah memicu kemarahan dan keinginan akan keadilan dari berbagai kalangan masyarakat.
Tak hanya Madas Semampir, ketua umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar juga turun langsung hadir dan memberikan orasi di atas mobil komando. Dalam pidatonya, ia mengecam keras dugaan tindakan kekerasan oleh oknum aparat serta mendesak Kapolda Jatim untuk mengawal proses hukum secara transparan dan tegas. Ia menegaskan bahwa rakyat kecil tidak boleh menjadi korban kewenangan yang disalahgunakan.
Seluruh rangkaian aksi unjuk rasa berjalan dengan tertib dan terkoordinasi. Anggota Madas Semampir serta peserta demo lainnya tetap menjaga situasi kondusif, tidak terprovokasi, dan mematuhi aturan lalu lintas. Kedisiplinan ini mendapat apresiasi sebagai contoh bahwa perjuangan keadilan dapat dilakukan dengan cara yang elegan dan bermartabat tanpa mengakibatkan kerusuhan.
Massa yang hadir menyampaikan harapan agar Kapolda Jatim segera mengambil langkah tegas terhadap pelaku dan pejabat yang bertanggung jawab. Mereka menuntut tidak hanya pemecatan pejabat terkait, tetapi juga proses hukum pidana yang adil serta kompensasi bagi korban. Aksi ini menjadi tanda bahwa masyarakat tidak akan diam melihat pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan di tengahnya.
(Haikal)
