
Surabaya, 29 November 2025 – Momentum pelantikan pengurus baru Masyarakat Adat Surabaya (MADAS) Jawa Timur dan Surabaya tidak hanya menjadi seremoni formal, tetapi juga deklarasi visi baru untuk pemberdayaan ekonomi lokal dan pelestarian budaya Madura yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Acara yang dihadiri oleh tokoh adat, pejabat pemerintah, dan perwakilan komunitas ini menandai era baru bagi MADAS untuk berkontribusi lebih signifikan bagi kemajuan daerah.
H. Nurul Hidayat, S.H., sebagai Ketua MADAS DPD Jawa Timur, menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antara MADAS dengan berbagai sektor, termasuk UMKM, pariwisata, dan pendidikan. “Kami akan fokus pada pengembangan program-program yang memberdayakan ekonomi masyarakat lokal, khususnya pelaku UMKM yang berbasis pada produk dan budaya Madura,” ujarnya.
Salah satu program unggulan yang akan digarap adalah pendampingan dan pelatihan bagi UMKM untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, serta memanfaatkan teknologi digital. MADAS juga akan menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan untuk memfasilitasi akses permodalan bagi UMKM.
Sementara itu, M. Sahri, Ketua MADAS DPC Surabaya, menekankan pentingnya pelestarian budaya Madura sebagai identitas dan daya tarik wisata Kota Surabaya. “Kami akan menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya yang melibatkan generasi muda, seperti festival kuliner Madura, pertunjukan seni tradisional, serta pelatihan bahasa dan sastra Madura,” katanya.
MADAS Surabaya juga akan aktif dalam program-program pendidikan dan literasi budaya di sekolah-sekolah, dengan tujuan menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Madura sejak dini. Selain itu, MADAS juga akan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah dan cagar budaya Madura yang ada di Surabaya.
H. Ali Wafa, Ketua MADAS DPAC Semampir, menambahkan bahwa pihaknya akan fokus pada penguatan jaringan komunikasi dan koordinasi antara anggota MADAS di tingkat kecamatan dan kelurahan. “Kami akan membentuk forum-forum diskusi dan kegiatan sosial yang melibatkan seluruh anggota, sehingga tercipta rasa kebersamaan dan solidaritas yang kuat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan pemerintah daerah menyampaikan apresiasi atas peran MADAS selama ini dalam menjaga kerukunan dan harmoni sosial di Surabaya. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk mendukung program-program MADAS yang sejalan dengan visi pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan semangat baru dan kolaborasi lintas sektor, MADAS Jatim dan Surabaya siap mengukir prestasi yang lebih gemilang dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berbudaya, dan berdaya saing global. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk dalam setiap langkah yang diambil.
Perbedaan utama dari jawaban sebelumnya:
Fokus Lebih Tajam: Lebih menekankan pada program-program spesifik yang akan dijalankan MADAS, seperti pemberdayaan UMKM dan pelestarian budaya Madura.
Pendekatan Segar: Mengangkat tema kolaborasi lintas sektor sebagai kunci keberhasilan MADAS dalam mencapai visinya.
Detail Lebih Kaya: Menyertakan contoh kegiatan yang akan dilakukan, seperti festival kuliner, pelatihan bahasa, dan program literasi budaya di sekolah.
Sudut Pandang Baru: Menghadirkan suara dari perwakilan pemerintah daerah yang memberikan dukungan terhadap program-program MADAS.
(Haikal)
